ANALISIS DAMPAK PELEBARAN JALAN TERHADAP KINERJA JALAN ALTERNATIF JOMBANG - KEDIRI STUDI KASUS RUAS JALAN JATIPELEM – KASEMEN GUDO KABUPATEN JOMBANG

Jalan Jatipelem – Kasemen Gudo Kabupaten Jombang merupakan salah satu ruas jalan di kabupaten Jombang yang menjadi penghubung antara kabupaten Jombang dengan kabupaten Kediri. Jalan ini cenderung padat dengan kapasitas jalan yang relative kecil sebagai penghubung antar kabupaten. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak pelebaran jalan terhadap kinerja lalu lintas pada ruas Jalan Jatipelem–Kasemen Gudo di Kabupaten Jombang. Dengan rumusan masalah yang terdiri dari tiga poin utama, penelitian ini mengidentifikasi volume lalu lintas maksimum yang melintasi ruas jalan tersebut, kapasitas jalan setelah dilakukan pelebaran, dan dampak dari pelebaran jalan terhadap kinerja lalu lintas. Metode penelitian meliputi survei lapangan untuk pengukuran geometrik jalan dan volume kendaraan, serta analisis hambatan samping yang mempengaruhi arus lalu lintas. Data geometrik dikumpulkan untuk menghitung kapasitas ruas jalan menggunakan rumus sesuai dengan Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia (PKJI) 2023. Selain itu, survey volume kendaraan dilakukan untuk mendapatkan rekapitulasi penggunaan jalan berdasarkan jenis kendaraan, yang kemudian dikonversi menjadi satuan mobil penumpang (SMP). Analisis dilakukan untuk mengidentifikasi nilai tundaan dan derajat kejenuhan ruas jalan. Volume lalu lintas maksimum pada ruas jalan Gudo-Kediri adalah 788 smp/jam, ruas jalan Gudo-Blimbing adalah 402 smp/jam dan ruas jalan Gudo-Perak adalah 584 smp/jam. Untuk Kapasitas jalan Gudo-Kediri adalah 2880,48 smp/jam, kapasitas jalan Gudo-Blimbing adalah 2707,63 smp/jam dan kapasitas jalan Gudo-Perak adalah 2794,05 smp/jam. Sedangkan untuk pelebaran yang telah dilakukan pada ruas jalan Gudo – Kediri berdampak pada angka Derajat Kejenuhan (Dj) yaitu dari 0,36 menjadi 0,27, pada ruas jalan Gudo – Blimbing dari 0,20 menjadi 0,15 dan pada ruas jalan Gudo – Perak dari 0,274 menjadi 0,21