HUBUNGAN ANTARA PERASAAN BERSYUKUR DENGAN KEBERMAKNAAN HIDUP PADA SISWA SMAS MARDI UTOMO KABUPATEN KEDIRI

Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara rasa syukur dan makna hidup di kalangan siswa SMAS Mardi Utomo, Kabupaten Kediri. Penelitian ini bertujuan untuk memahami apakah terdapat korelasi positif antara kedua variabel tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif, dengan menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan data dari sampel 70 siswa dari kelas X, XI, dan XII, yang dipilih menggunakan metode sampling kluster. Kerangka teoritis makna hidup didasarkan pada konsep Arista (2017), yang mencakup tiga aspek: kebebasan kehendak, kehendak untuk makna, dan makna hidup. Rasa syukur didefinisikan sebagai menerima karunia Tuhan, menghargai hal-hal sederhana, menghargai orang lain, dan mengekspresikan rasa syukur. Namun, hipotesis bahwa terdapat korelasi positif antara rasa syukur dan makna dalam hidup ditolak berdasarkan Koefisien Korelasi Pearson (r = 0.55, p = 0.714), menunjukkan tidak adanya korelasi yang signifikan dalam studi ini. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun siswa menunjukkan tingkat rasa syukur dan makna hidup yang tinggi, rasa syukur tidak secara langsung mempengaruhi makna hidup mereka dalam sampel spesifik ini.